Minggu, 16 Februari 2014

Penguasa Pantai Selatan

Biografi Kanjeng Ibu Ratu Roro Kidul


Bismillahirrahmanirrahim..

Dijaman dahulu kala berdirilah sebuah kerajaan, bernama kerajaan Galuh Pakuan. Galuh Pakuan adalah salah satu kerajaan bagian dari kerajaan besar Maja Pahit, yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu, Pajajaran, Mataram, dan Galuh Pakuan.


Galuh pakuan dipimpin oleh seorang raja yang adil dan bijak, beliau bernama “MANCA NEGARA”. Prabu Manca Negara dikenal sebagai raja yang arip, Jujur, ramah, santun dan berbudi pekerti yang luhur. Karena kearipan, luhur budi pekertinya dan kejujurannya sang prabu sangatlah dihormati oleh berbagai kalangan, beliau dihormati kawan, disegani lawan. Dalam memimpin kerajaan sang prabu didampingi oleh satu permaisyuri dan enam selir, dari ke enam selir tersebut sang prabu mempunyai satu keturunan dan semuanya perempuan. Sang prabu sangatlah menginginkan seorang putra mahkota yang akan menjadi penerusnya kelak terlahir dari rahim sang permaisyuri. 

Sang hiyang widi mendengar dan mengabulkan permintaannya, dan akhirnya permaisyuri pun mengandung, kehamilan permaisyuri bergema di seantero jagat dan sampailah ketelinga para selir Prabu Kerta Negara, mereka semua merasa ketakutan dan tersisihkan, timbulah niat jahat dihati mereka untuk membunuh permaisuri dan janinnya, merekapun merencanakan sesuatu namun rencana mereka ditentang oleh salah satu selir yaitu “NYAI AGENG KARAWITAN” Selir raja yang ke enam nyai ageng karawitan seorang wanita yang baik hati dan lembut walau beliau hanya selir tetapi beliau sangat menyayangi raja dan permaisuri, akhirnya kelima selir itu berniat untuk menyingkirkan nyai Ageng Karawitan dan putrinya dari kerajaan, karena mereka merasa nyai Ageng Karawitan akan menjadi penghalang besar untuk mereka. Kabar kelahiran permaisyuri pun menyebar, namun hati sang Prabu Manca Negara sangat kecewa karena kenyataannya lain dengan apa yang diharapkannya selama ini, tidak beda dengan para selir sang Permaisyuri pun melahirkan bayi perempuan.

 Tetapi kekecewaan Prabu Manca Negara dapat terhibur oleh satu bisikan yang terdengan di telinganya “ Si bayi mungil itulah yang akan meneruskan jejak langkahnya kelak” Entah bisikan atau wangsit dari siapa yang di dengar oleh prabu Manca Negara itu. Namun yang jelas sang raja merasa bahagia dan bangga akan putri bungsunya dan beliau pun memberinya nama “ PURBA SARI” Sang prabu akhirnya menyebar luaskan bahwa Purba Sari lah yang akan menjadi Ratu di Galuh Pakuan untuk menggantikannya kelak, berita itu disambut hangat oleh warga masyarakat kerajaan namun berita itu pula awal dari semua bencana yang menimpa kerajaan Galuh Pakuan. 

Kalau warga kerajaan merasa senang dengan berita itu lain halnya dengan kelima selir sang Prabu Manca Negara, karena berita itu membuat hati mereka geram dan murka, akhirnya mereka membayar seorang dukun teluh yang sangat terkenal dan sakti, sekutu iblis itupun melaksanakan rencanya yang telah mereka susun dengan sangat rapih, yang pertama mereka lakukan menyingkirkan Nyai Ageng Karawitan dari kerajaan dengan memfitnahnya. Kekejaman sekutu Iblis pun merajarela, bukan hanya nyai ageng karawitan yang mereka siksa dengan keji tetapi juga putrinya PURBA ASIH pun di culik dan di tenung menjadi menjadi arca lalu dibuangnya ketengah hutan belantara. 

Purba Sari yang sudah tumbuh menjadi gadis remaja berpanas cantik nan molek, cerdas dan pinter, kemayu, lembut, dan anggun. Perilakunya sama persis dengan ibundanya “Putri kasih Astari” yang tidak tercela sedikit pun, namun kekejaman telah menghancurkan segalanya, teluh yang di kirimkan oleh si dukun laknat yang sengaja di bayar oleh para selir itupun bersarang disekujur tubuh Purba Sari nan ayu, kecantikan dan kemolekan Purba Sari pun sirna dalam sekejap, tubuh Purba Sari menjadi busuk dan menjijikan akhirnya dengan berat hati dan tangis kepedihan ibunda tercinta putri Kasih Astari terpaksa harus merelakan putrinya di asingkang. 

Atas permintaan ayah handanya Prabu Manca Negara, Purba Sari pun di asingkan ke tengah hutan dengan ditemani seorang abdi setianya karena sudah tak ada lagi harapan untuk sembuh akhirnya purba sari memutuskan untuk mengakhiri hidupnya, dalam keputusasaan purba sari, hadirlah seorang dewa guru minda yang sengaja di utus oleh sang ratu “ NYAI WALET MERAH” untuk menyelamatkannya dari kematian, alhasil dari perjuangan dan kesaktian nyai walet merah akhirnya Purba Sari pun kembali seperti semula, walau Purba Sari sudah terlepas dari teluh itu, namun nyai walet merah tidak mengijinkannya untuk kembali ke kerajaan, beliau meminta purba sari agar bersemedi di sebuah batu karang yang berada di tepi laut kidul, diakhir semedinya purba sari harus turun ke dasar lautan dan membangun istana di dasar samudra dan bukan hanya itu Purba Sari pun harus mengganti namanya dengan sebutan “NYAI MAYA” dan menjadi ratu di dasar samudra, itulah wangsit yang didapat Purba Sari diakhir semedinya.

Bersambung...!!